A.Penahuluan
Secara
etimologi kata YADNYA dari kata sansekerta yaitu ‘yaj’ berarti
memuja,menpersembahkan atau identik dengan pengorbanan,Dari kata’ yaj ‘timbul
kata ‘yajna’ dan ‘yajamana’,Yajna artinya pemujaan atau persembahan,yajamana
artinya orang yang melaksanakan yadnya.jadi yadnya adalah korban suci tulus
iklas tanpa pambrih untuk kepentingan diri sendiri maupun orang banyak.Dilihat
dari segi lbentuk yadnya ,yadnya bukan saja berbentuk materi atau sesajen tapi
juga bisa dalam bentuk lain misal;nasehat doa berkah mengajar menbantu
menbingbing kepada orang yang memerlukan yadnya kepada kita.
B.Pengertian
dan Hakeket Yadnya
Dalam kitab
suci bhagawan gita dijelaskan,YADNYA artinya suatu berbuatan yang dilakaukan
dengan penuh bhakti keiklasan dan kesadaran untuk melaksanakan persembahan
kepada tuhan.Yadnya berarti upacara atau
identik dengan persembahan suci.yang dilaksanakan dengankorban suci yang
dilandasi oleh sikap dan mental yang suci.Sarana yang diperlukan sebagai
perlengkapan sebuah yadnya diistilahkan dengan UPAKARA.Upakara dapat diartikan
denga suatu simbolih yadnya dan juga diidentikkan dengan pelayanan ,kerendahan
hati dan ketulusan hati,yang menwujudkan
sikap dan prilaku bersumber dari hati yang hening atau suci,
’yajnarthat karmano ‘nyatra
Loko’yam karmabandhanah
Tadartham karma kaunteya
Muktasangah samacara
(Bhagawadgita 3.9)
‘Pekerjaan yang
dilakukan sebagai korban suci kepada dewa visnuharus dilakukan,kalau tidak
pekerjaan akan menyebabkan ikatandunia material ini,karena itu lakukanlah
kewajiban muyang telah ditetapkan guna memuaskan beliau,wahai Arjuna,dengan
cara demikian engkauakan selalu tetap bebas dari ikatan’
Dari kotbah
tersebut dapat ditegaskan bahwa yadnya sebagai pengalaman agama mengandung
pengertian;
1,Merupakan
sistem pemujaan dan kontak memuja tuhan
2.merupakan
prinsip berkorban agar umat bersedia rela dan menyadari bahwa berkorban itu
sebagai pemelihara kelangsunga hidup menuju pembebasan(vaikhuntha)
Tatacara dalam rangkaian yadnya disebut ‘UPACARA atau
SAMSKARA,Kata Upacara identik dengan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
gerakandari suatu yadnya ,dan alatnya disebutdengan ‘UPAKARA, Upakara kerap
diidentikan dengan suatu hubungan dengan perbuatan atau sarana yang digunakan
dalam yadnya.mengenai upakara sebagaimana alat atau piranti diungkapkan dalam
bhagwad gita,
Pattram puspam phalam to yam
Yo me bhaktya prayacchati
Tad aham bhaktyupahtrtam
Asnami prayatatmanah
(Bhagawadgita
9.26)
‘’Siapaun yang dengan kesujudan menpersembahkan pada-KU
daun,bunga,buah,buahan,air dan api,persembahan yang didasari dengan bhakti oleh
cinta dan keluar dari hati yang suci,Aku terima.
Persembahan
yang didasari dengan hati yang suci dan cinta kasih adalah persembahan yang
diterima oleh tuhan meskipun sifat nya sangan minim atau sederhana,Bila
persembahan yang besar tetapi didasari dengan’EGO’tidak akan memiliki arti yang
suci,jalan kearah tuhan adalah yadnya dalam pengertian yang mendalam dengan
penyerahkan diri atas dasar cintaNYA.Upakara-upakara yang besar tidak ada
artinya bila tidak didasari dengan jiwa yadnya demikian dengan pengetahuan
pengetahuan(jnana)’’
Didalam
kitab suci atharwa weda kata YADNYA di identikan dengan salah satu pilar yang
menyangga tegak kehidupan didunia ini,Terkait dengan isi sloka bhagawadgita
,Tuhan telah menciptakan manusia berdasarkan yadnya ,dan yadnya pulalh manusia
berkehendak mengembangkan dan memelihara kehidupan ini,Seperti kata orang suci
,yadnya hidup dan kehidupan manusia harmonis ,adapun aktivitas manusia dalam
kehidupan masih tergolong yadnya antara lain;belajar,ketulusan memelihara alam
sekitarnya menbagi ajaran suci ,dan berkonsentrasi.
C.Dasar dan Tujuan Yadnya
1.Dasar
Pada dasarnya konsepsi yadnya sudah ada dalam
kitab suci agama hindi yaitu kitab Reg Weda yang kemudian dilanjutkan degan
upanisad dan bhagawadgita yang menpertegas,Dan lebih di identikan yadnya timbur
dari hutang atau RNA,Didalam agama hindi atau hindu manusi sejak baru lahir
sudah memiliki tiga hutang yang disebut dengan’’TRI RNA’’Manusi menyadari memiliki
hutang yang harus dibanyar melalui Yadnya yang nantinya memunculkan panca
yadnya,
A,Dewa Rena
B.Pitra Rena
C.Rsi Rena
Penjelasan;
a.Dewa Rna adalah kesadaran manusia berhutang kepada
Tuhan,atas yadnya-NYA pada manusia dan alam semesta ini,Hutang kepada Tuhan
,oleh manusia menbayar oleh Dewa yadnya dan bhuta yadnya.
b.Pitra Rna adalah kesabaran manusia berhutang
kepadaorang tua atau leluhur atas jasanya yadnyanya melahirkan kita,merawat
kita dan mendidik kita dari dalam kandungan sampai belajar mandiri,hutang ini
dibayar dengan melaksanakan pitra yadnya dan manusia yadnya.
c.Rsi Rna adalah kesadaran manusia berhutang kepada maha
resi dan orang orang suci yang telah meyebarluaskan ilmu pengetahuan suci
sehingga kita tahu tentang tata cara kehidupan,Hutang tersebut dibayar dengan
melaksanakan rsi yadnya.
2.Tujuan
Berdasarkan
uraian diatas manusia sebagai mahluk yang memiliki tri premana sepatutnya
berterima kasih terhadap yang terlah menberikan anugrah kehidupan dengan cara
beryadnya,Maka dapat dijabarkan tujuan melaksanakan yadnya sebagai berikut;
a.Untuk mengamalkan Ajaran Weda
b.Untuk Meningkatkan Kwalitas Diri
c.Untuk Penyucian
d.Untuk Dijadikan Berhubungan Dengan Tuhan
e.Untuk Mencetuskan Rasa Berterimakasih
D. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan Yadnya
Bila manusia
menpersembahkan yadnya pada tuhan yang yan dianugrahi oleh beliau pada kita
sehingga kita dapat menikmati kebahagiaan dan keharmonisan dalam hidup.secara
garis besar yadnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu;
1.Nitya Karma adalah suatu persembahan yang dilakukan
oleh manusia setiap saat atau setiap hari,Yang temasuk persembahan sehari hari
meliputi;
a.Tri Sandhiya
adalah suatu persembahan atau menghubungkan diri melalui (sembahyang) kehadapan
tuhan yang dilakukan tiga kali sehari.
b.Yadnya sesa
atau ngejot adalah suatu persembahan yang dilakukan setelah memasak atau
sebelum menikmati makanan.
c.Jnana Yadnya
adalah suatu persembahan dalam bentuk pengetahuan,jnana yadnya termasuk maha
yadnya karena persembahan ditujukan kehadapan para maha Rsi ang telah menerima
wahya tuhan (WEDA)
2.Naimitika karma,adalah bentuk persembahan yang
dilaksanakan dalam waktu khusus atau hari hari tertentu yang didasari dengan tempat ,waktu,dan
keadaan’Desa Adat Kala Patra’Naimitika karma dapat dibagi menjadi dua yaitu’
a.Naimitika karma yang berdasarkan pawukon yaitu
persembahan yang dilakukan enam bulan sekali
contohnya(galungan,kuningan,pagarwesi,dll)
b.Naimtika karma yang berdasarkan sasih yaitu persembahan
yang dilaksanakan berdasarkan sasih atau bulan
contohnya(telem-purnama,siwalatri.dan nyepi)
3.Yadny yang berdasarkan peristiwa atau kejadian
pentingyang dipandang perlu untuk dilaksanakan yadnya,misalnya;
-Upaara Ngulpin untuk orang yang
kena musibah
-Yadnya
Rsi Gana
-Yadnya
Sud-Wadani,Dll
Bentuk-bentu Yadnya berdasarkan sifatnya dibedakan
menjadi dua;
a.Yadnya Sekala
yaitu yadnya yang dilaksanakan secara nyata atau bersifat nyata bentuk,berwujud seperti barang
barang material.
b.Yadnya Niskala yaitu yadnya yang bersifat tidak
nyata,seperti ilmu pengetahuan,dharma,nasehat,dan pikiran .yadnya ini juga
disebut dengan ‘yadnya wahya-adhyatmika,lahir
bhatin nyata tidak nyata,misalnya;
-Drwya yadnya = yadnya dengan sarana material
-Tapa Yadnya = yadnya dengan tapa
-Yoga yadnya = yadnya dengan melaksanakan yoga
-Swadhyaya yadnya = yadnya
dengan menpelajari ajaran suci
-Jnana yadnya = yadnya dengan ilmu pengetahuan
Didalam kitab Bhagawadgita dijelaskan tiga kwalitas
pelaksanaan yadnya yang harus diperhatikan;
Aphalakanksibhir yajno
Vidhidrste ta ijyate
Yastavyam ece’ti manah
Samadhaya sa sattvikah
( BG.XV11.11)
Yadya yang dihaturkan berdasarkan sastranya
oleh mere.ka yang tidak mengharapkan buahnya(harapan)dan teguh kepercayaannya
bahwa memang sudah suatu kewajiban untuk beryadnya adalah sattwika yadnya.
Abhisamdhyaya tuphalam
Dambhartham api cai va yat
Ijyate bharatastesha
Tam yajnam viddhi rajasam
(BG.XV11.12)
Akan tetapi yang
dipersembahkan dengan pengharapan akan hasilnya atau buahnya hanya untuk
menpamerkan,ketahuilah,Oh,Arjuna,bahwa yadnya itu adalah Rajassika atau
bernafsu.
Vidhihinam asrstannam
Mantrahinam adaksinam
Sraddhavirahita yannam
Tamasam paricakseta
( BG.XV11.13)
Yadnya yang
tidak sesuai dengan petunjuk,dengan tidak ada makanan yang dibagi-bagikan
,tidak ada mantra-syair dinyanyikan dan tidak ada dana puniya daksina yang
diberikan ,tidak mengandung kepercayaan ,mereka disebut yadnya yang Tamassika
atau kebodohan.
Semoga bermanfaat,,,,